Implementasi Dukungan Perawatan Diri Pada Pasien Gangguan Jiwa Dengan Defisit Perawatan Diri Di Puskesmas Weekarou Kabupaten Sumba Barat

Istowis ana lewo lada, PO5303212220382 (2025) Implementasi Dukungan Perawatan Diri Pada Pasien Gangguan Jiwa Dengan Defisit Perawatan Diri Di Puskesmas Weekarou Kabupaten Sumba Barat. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

	Text Cover Depan.pdf Download (495kB)
	Text Abstrak.pdf Download (216kB)
	Text BAB 1.pdf Download (334kB)
	Text BAB 2.pdf Download (404kB)
	Text BAB 3.pdf Download (225kB)
	Text BAB 4.pdf Download (676kB)
	Text BAB 5.pdf Download (220kB)
	Text DAPUS.pdf Download (432kB)
	Text 8. LAMPIRAN ..,.pdf Download (2MB)

Abstract

Latar Belakang: merupakan masalah kesehatan mental yang dapat menyebabkan penurunan kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar, termasuk perawatan diri. Defisit perawatan diri menjadi salah satu manifestasi klinis yang umum dijumpai pada pasien gangguan jiwa, seperti ketidakmampuan dalam menjaga kebersihan diri, berpakaian, makan, dan eliminasi. Tujuan : untuk mengimplementasikan dukungan perawatan diri pada pasien gangguan jiwa dengan defisit perawatan diri di Puskesmas Watukawula, Kabupaten Sumba Barat Daya, guna meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup pasien. Metode : yang digunakan adalah pendekatan asuhan keperawatan dengan model dukungan edukatif dan suportif. Intervensi dilakukan melalui pendidikan kesehatan, bimbingan, motivasi, dan pelatihan keterampilan dasar perawatan diri yang melibatkan keluarga sebagai pendukung utama. Evaluasi dilakukan dengan mengamati perubahan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri sebelum dan sesudah intervensi. Hasil : pelaksanaan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan perawatan diri pada sebagian besar pasien setelah diberikan dukungan secara berkelanjutan. Keterlibatan keluarga serta konsistensi tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi dan motivasi menjadi faktor pendukung keberhasilan intervensi ini. Kesimpulannya : implementasi dukungan perawatan diri efektif dalam meningkatkan kemampuan perawatan diri pasien gangguan jiwa dengan defisit perawatan diri. Diperlukan pendekatan berkelanjutan dan kolaboratif antara tenaga kesehatan, keluarga, serta pasien untuk mencapai hasil optimal dan mencegah kekambuhan.

Actions (login required)

View Item