Maria Susantri Singhina, PO5303212220444 (2025) Implementasi Fisioterapi Dada Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (Ppok) Dengan Masalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Di Ruangan Interna Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.
![]() |
Text
FILE_1_HALAM_(COVER DEPAN ).pdf Download (244kB) |
![]() |
Text
File 2 BAB I.pdf Download (108kB) |
![]() |
Text
file 3 BAB II PPOK.pdf Download (245kB) |
![]() |
Text
FILE 4 BAB III PPOK.pdf Download (51kB) |
![]() |
Text
FILE 5 BAB 4 PPOK.pdf Download (355kB) |
![]() |
Text
FILE 6 BAB 5 PPOK.pdf Download (32kB) |
![]() |
Text
file 8 DAFTAR PUSTAKA ppok.pdf Download (181kB) |
![]() |
Text
file 9 LAMPIRAN ppok.pdf Download (727kB) |
![]() |
Text
file 7 abstrak ppok.pdf Download (32kB) |
Abstract
Latar belakang: Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah masalah kesehatan global yang terus meningkat prevalensi, morbiditas dan mortalitasnya. Diperkirakan 3,23 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2019 disebabkan oleh PPOK dengan lebih dari 0,90 kematian terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Di Indonesia, prevalensi PPOK mencapai 3,7% atau sekitar 9,2 juta penduduk dan diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan peningkatan prevalensi perilaku merokok. PPOK menyebabkan gangguan pernapasan persisten, keterbatasan aliran udara, kerusakan alveolar dan penurunan saturasi oksigen. Masalah yang sering dihadapi pasien PPOK meliputi sesak napas, penurunan kapasitas fungsional, pola pernapasan tidak efisien, kelemahan otot, kecemasan, depresi dan produksi lendir berlebihan. Fisioterapi dada yang meliputi perkusi (clapping), vibrasi dan drainase postural. Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk mengimplementasikan fisioterapi dada pada pasien PPOK dengan masalah bersihan jalan napas tidak efektif di Ruangan Interna Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak. Metode: Penelitian ini menggunakan studi kasus. Implementasi fisioterapi dada akan dilakukan pada pasien PPOK dengan fokus pada teknik perkusi (clapping), vibrasi dan drainase postural untuk meningkatkan bersihan jalan napas. Hasil: Implementasi fisioterapi dada pada pasien PPOK menunjukkan perbaikan dalam pengeluaran sputum dan peningkatan saturasi oksigen. Kesimpulan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Tn.B.R dan Tn.F.S.N yang dirawat diruang interna Rumah Sakit Daerah Waikabubak dapat disimpulkan bahwa implementasi fisioterapi dada pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) efektif untuk membantu mengencerkan lendir. Kata Kunci : PPOK, Fisioterapi Dada, Bersihan jalan napas tidak efektif
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | PPOK, Fisioterapi Dada, Bersihan jalan napas tidak efektif |
Subjects: | R Medicine > RB Pathology R Medicine > RT Nursing R Medicine > RX Homeopathy T Technology > TR Photography |
Divisions: | Program Studi DIII Keperawatan Waikabubak Jurusan Keperawatan > Program Studi DIII Keperawatan Waikabubak Jurusan Keperawatan > Program Studi DIII Keperawatan Waikabubak |
Depositing User: | Mrs Maria Susantri Singhina |
Date Deposited: | 23 Sep 2025 02:02 |
Last Modified: | 23 Sep 2025 02:02 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/8860 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |