PENERAPAN MANAJEMEN HIPERTERMIA PADA PASIEN MALARIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HIPERTERMI DI RUANGAN ANGGREK RSUD UMBU RARA MEHA WAINGAPU

PO5303203221249, Yesron Pombu Geli Gaka (2025) PENERAPAN MANAJEMEN HIPERTERMIA PADA PASIEN MALARIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HIPERTERMI DI RUANGAN ANGGREK RSUD UMBU RARA MEHA WAINGAPU. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

[img] Text
cover .pdf

Download (526kB)
[img] Text
bab 1.pdf

Download (62kB)
[img] Text
bab 2.pdf

Download (189kB)
[img] Text
bab 3.pdf

Download (133kB)
[img] Text
bab 4.pdf

Download (250kB)
[img] Text
bab 5.pdf

Download (38kB)
[img] Text
daftar pustaka.pdf

Download (116kB)
[img] Text
lAMPIRAN.pdf

Download (635kB)

Abstract

ABSTRAK Kementerian Kesehatan RI Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang Program Studi Keperawatan Waingapu Karya Tulis Ilmiah. YESRON POMBU GELI GAKA ” PENERAPAN MANAJEMEN HIPERTERMIA PADA PASIEN MALARIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HIPERTERMIA DI RUANGAN ANGGREK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UMBU RARA MEHA WAINGAPU” Pendahuluan: Malaria merupakan penyakit menular yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Penyakit ini disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium, yaitu protozoa obligat intraseluler. Malaria dapat menyerang siapa saja, khususnya individu yang tinggal di wilayah dengan kondisi yang mendukung perkembangan populasi nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana merawat pasien yang menderita malaria dengan masalah keperawatan yang berkaitan dengan hipertermia di ruang Anggrek RSUD Umbu Rara Meha Waingapu. Metode : Penelitian ini adalah studi kasus dengan subjek satu pasien anak-anak yang memiliki diagnosa medis malaria dan diagnosa keperawatan hipertermia. Hasil: pengkajian ditemukan keluhan pada pasien malaria dengan pemeriksaan fisik pasien mengalami demam yang disertai dengan menggigil dan batuk pilek. Pemeriksaan tanda-tanda vital klien didapatkan suhu 38,2.0°C (Lokasi pengukuran aksila), nadi 112×/menit (Lokasi perhitungan knadi radialis), Respirasi 28×/menit, Spo2: 97%. Pada pemeriksaan fisik klien didapatkan data fokus pada hipertermia yaitu klien mengeluh demam yang disertai dengan menggigil. Diagnosa keperawatan yang di angkat yaitu hipertermia berhubungan dengan proses penyakit. Rencana asuhan keperawatan yang dilakuan yaitu melakukan kompres hangat selama 2x 24 jam dengan hasil akhir evaluasi terhadap klien menunjukkan bahwa masalah hipertermia berhasil diatasi pada hari kedua, ditandai dengan menggigil menurun, takikardia, dan takipnea, serta membaiknya suhu tubuh setelah pemberian kompres hangat. Kesimpulan: penerapan manajemen hipertermia efektif menurunkan masalah hipertermi pada pasien malaria akan dilakukan kompres hangat sehingga Menggigil menurun,Pucat menurun, Suhu tubuh membaik dengan rentang normal 36,50c. Saran: Penelitian ini diharapkan menjadi referensi untuk perawatan keperawatan pasien yang menderita malaria dengan diagnosa keperawatan hipertermia.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Manajemen Hipertermia, Malaria, Hipertermia.
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Prodi Keperawatan Waingapu
Jurusan Keperawatan > Prodi Keperawatan Waingapu
Jurusan Keperawatan > Prodi Keperawatan Waingapu
Depositing User: Ms Yesron Pombu Geli Gaka
Date Deposited: 28 Sep 2025 23:46
Last Modified: 28 Sep 2025 23:46
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/9142

Actions (login required)

View Item View Item