KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN KOMPRES HANGAT DENGAN MASALAH HIPERTERMIA PADA PASIEN MALARIA DI PUSKESMAS PAMBOTANJARA KABUPATEN SUMBA TIMUR

PO5303203221349, YERNIA RAMBU DULU MOHA (2025) KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN KOMPRES HANGAT DENGAN MASALAH HIPERTERMIA PADA PASIEN MALARIA DI PUSKESMAS PAMBOTANJARA KABUPATEN SUMBA TIMUR. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

[img] Text
COVER_YERNIA.pdf

Download (864kB)
[img] Text
BAB I_YERNIA.pdf

Download (268kB)
[img] Text
BAB II_YERNIA.pdf

Download (340kB)
[img] Text
BAB III_YERNIA.pdf

Download (286kB)
[img] Text
BAB IV_YERNIA.pdf

Download (372kB)
[img] Text
BAB V_YERNIA.pdf

Download (204kB)
[img] Text
DAPUS_YERNIA (1).pdf

Download (261kB)
[img] Text
LAMPIRAN_YERNIA.pdf

Download (589kB)

Abstract

ABSTRAK Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang Program studi keperawatan Waingapu Karya Tulis Ilmiah, 08 juli 2025 YERNIA RAMBU DULU MOHA ”PENERAPAN KOMPRES HANGAT DENGAN MASALAH HIPERTERMIA PADA PASIEN MALARIA DI PUSKESMAS PAMBOTANJARA KABUPATEN SUMBA TIMUR “ xvi+ 49 halaman, 17 lampiran Pendahuluan: Nyamuk Anhopeles betina merupakan vektor penularan malaria. Plasmodium adalah genus prostozoa obligat interseluler yang menyebabkan malaria. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tetapi khususnya umum di kalangan mereka yang tinggal di tempat-tempat yang banyak nyamuknya. Tujuan Luaran penelitian ini adalah kemampuan Puskesmas Pambotanjara Kabupaten Sumba Timur dalam menangani hipertermia pada penderita malaria dengan kompres hangat. Metode: Studi kasus adalah salah satu jenis penelitian. Subjek penelitian adalah seorang pasien dewasa yang telah didiagnosis malaria secara medis dan dirawat di rumah sakit. Pengumpulan, reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan merupakan bagian dari analisis data. Hasil: Rekam medis pasien ditinjau, wawancara dilakukan, dan evaluasi langsung digunakan untuk mengumpulkan data. Terdapat beberapa keluhan terkait malaria yang muncul selama evaluasi. Dalam hal ini, diagnosisnya adalah perfusi perifer yang tidak efisien, defisiensi nutrisi, hipovolemia, dan demam. Sesuai dengan Klasifikasi Hasil Keperawatan dan Klasifikasi Intervensi Keperawatan, strategi manajemen hipertermia diterapkan. Implementasi dilakukan selama dua hari, dan pada tanggal 08April 2025, semua masalah telah teratasi. Kesimpulan: Kebiasaan tidur tanpa kelambu merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan prevalensi malaria. Pemberantasan malaria tidak dapat dilakukan sendiri. Faktor lain dalam menurunkan insiden malaria adalah masyarakat. Masyarakat perlu memahami pentingnya langkah-langkah pencegahan malaria, seperti menerapkan kebiasaan tidur dengan kelambu. Saran: Diharapkan bahwa penelitian ini akan menjadi panduan bagi perawat yang merawat pasien yang menderita malaria.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Hipertermia, Malaria
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Prodi Keperawatan Waingapu
Jurusan Keperawatan > Prodi Keperawatan Waingapu
Jurusan Keperawatan > Prodi Keperawatan Waingapu
Depositing User: Mrs Yernia Rambu Dulu Moha
Date Deposited: 02 Oct 2025 01:06
Last Modified: 02 Oct 2025 01:06
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/9358

Actions (login required)

View Item View Item