Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Kelurahan Liliba Tahun 2024

Sarita Tae, PO5303330210885 (2024) Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Kelurahan Liliba Tahun 2024. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

[img] Text
COVER SARITA TAE.pdf

Download (486kB)
[img] Text
BAB I SARITA TAE.pdf

Download (157kB)
[img] Text
BAB II SARITA TAE.pdf

Download (158kB)
[img] Text
BAB III SARITA TAE.pdf

Download (161kB)
[img] Text
BAB IV SARITA TAE.pdf

Download (223kB)
[img] Text
BAB V SARITA TAE.pdf

Download (43kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA SARITA TAE .pdf

Download (219kB)
[img] Text
LAMPIRAN SARITA TAE.pdf

Download (746kB)

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada bayi (0-11 bulan) dan anak balita (12-59 bulan) akibat dari kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Sanitasi lingkungan yang buruk dapat menimbulkan penyakit infeksi pada balita seperti diare dan kecacingan yang dapat mengganggu proses pencernaan dalam proses penyerapan nutrisi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah Kelurahan Liliba tahun 2024. Jenis penelitian ini analitik observasional dengan pendekatan case control. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah balita stunting yang tinggal di wilayah Kelurahan Liliba sebanyak 74 balita yaitu 37 kasus dan 37 kontrol. Variabel dalam penelitian ini adalah sumber air minum, pengolahan air minum, pengelolaan air limbah, ketersediaan jamban, kebiasaan mencuci tangan, kecukupan minum air dan kandungan E-coli. Analisis data dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sumber air minum, pengolahan air minum, kandungan E-coli dengan kejadian stunting. Sedangkan ada hubungan yang signifikan antara pengelolaan air limbah (p=0,011), ketersediaan jamban (p=0,040), kebiasaan mencuci tangan (p=0,011), kecukupan minum air (p=0,011) dengan kejadian stunting. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara sanitasi (pengelolaan air limbah, ketersediaan jamban, kebiasaan mencuci tangan, kecukupan minum air) dengan kejadian stunting. Oleh karena itu disarankan kepada masyarakat agar selalu memperhatikan pengelolaan air limbah, ketersediaan jamban, kebiasaan mencuci tangan dan kecukupan minum air balita agar tidak terjadi penyakit infeksi berulang dan kepada petugas kesehatan untuk memberikan sosialisasi dengan metode edukasi yang praktis dan efektif terkait hygiene dan sanitasi agar masyarakat dapat memahami tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan untuk menghindari terjadinya penyakit infeksi yang berdampak terhadap terjadinya stunting.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Sanitasi, stunting, E-Coli, air, jamban, cuci tangan
Subjects: R Medicine > RB Pathology
R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Jurusan Kesehatan Lingkungan > Kesehatan Lingkungan
Jurusan Kesehatan Lingkungan > Kesehatan Lingkungan
Jurusan Kesehatan Lingkungan > Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Lingkungan
Depositing User: sarita tae
Date Deposited: 29 Apr 2025 07:27
Last Modified: 29 Apr 2025 07:27
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/5540

Actions (login required)

View Item View Item