Implementasi Latihan Pernapasan Dengan Teknik Pernapasan Diafragma (Diaphragma Breathing) Dan Teknik Bibir Terkatup (Pursed-Lip Breathing) Pada Pasien PPOK Untuk Mengurangi Sesak Napas Di Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak Kabupaten Sumba Barat

Dwi Putri Susanti Malo, PO5303212220373 (2025) Implementasi Latihan Pernapasan Dengan Teknik Pernapasan Diafragma (Diaphragma Breathing) Dan Teknik Bibir Terkatup (Pursed-Lip Breathing) Pada Pasien PPOK Untuk Mengurangi Sesak Napas Di Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak Kabupaten Sumba Barat. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

[img] Text
1. Halaman Depan.pdf

Download (794kB)
[img] Text
3. BAB I.pdf

Download (49kB)
[img] Text
4. BAB II.pdf

Download (310kB)
[img] Text
5. BAB III.pdf

Download (105kB)
[img] Text
6. BAB IV.pdf

Download (440kB)
[img] Text
7. BAB V.pdf

Download (41kB)
[img] Text
8. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (311kB)
[img] Text
9. DAFTAR Lampiran.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) termasuk kategori penyakit tidak menular yang memberikan dampak signifikan terhadap sistem kesehatan secara global. Kondisi ini ditandai oleh penyempitan saluran napas yang berlangsung terus-menerus dan bersifat progresif, sehingga menimbulkan gejala sesak napas yang menetap. Salah satu pendekatan non-farmakologi yang dapat membantu mengatasi keluhan ini adalah teknik pernapasan diafragma (diaphragmatic breathing) dan pernapasan dengan bibir mengerucut (pursed-lip breathing), yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi pernapasan dan mengurangi ketidaknyamanan akibat sesak. Metode: Penelitian ini menggunakan studi kasus deskriptif terhadap dua pasien lanjut usia (70–80 tahun) yang didiagnosis PPOK dan dirawat di RSUD Waikabubak. Selama tiga hari berturut-turut, keduanya mendapat intervensi berupa latihan pernapasan diafragma dan pursed-lip. Data dikumpulkan dengan observasi tanda vital, khususnya laju pernapasan dan saturasi oksigen (SpO₂). Hasil: Pada hari ketiga pelaksanaan intervensi, pasien pertama mengalami penurunan laju napas dari 31 menjadi 22 kali per menit, serta peningkatan SpO₂ dari 90% menjadi 96%. Pasien mengatakan merasa nyaman dan tidak lagi sesak. Pasien kedua menunjukkan perbaikan serupa, dengan penurunan napas dari 27 menjadi 24 kali per menit, dan peningkatan SpO₂ dari 89% menjadi 93%. Kesimpulan: Penerapan teknik pernapasan diafragma dan pursed-lip terbukti efektif dalam mengurangi sesak napas pada penderita PPOK. Latihan ini disarankan dilakukan secara rutin sebagai bagian dari intervensi keperawatan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: PPOK, pola napas tidak efektif, diafragma breathing, pursed lip breathing
Subjects: L Education > L Education (General)
Q Science > QM Human anatomy
R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
R Medicine > RT Nursing
Divisions: Program Studi DIII Keperawatan Waikabubak
Jurusan Keperawatan > Program Studi DIII Keperawatan Waikabubak
Jurusan Keperawatan > Program Studi DIII Keperawatan Waikabubak
Depositing User: Mrs Dwi Putri Susanti Malo
Date Deposited: 19 Sep 2025 09:14
Last Modified: 19 Sep 2025 09:14
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/8449

Actions (login required)

View Item View Item