Gambaran Angka Kejadian Penyakit Autoimun Di RSUD Prof. Dr. W. Z.Johannes Kupang Tahun 2024

Aprianti Kusi Siki, PO53033330067 (2025) Gambaran Angka Kejadian Penyakit Autoimun Di RSUD Prof. Dr. W. Z.Johannes Kupang Tahun 2024. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.

[img] Text
COVER_APRIANTI SIKI.pdf

Download (649kB)
[img] Text
BAB I_APRIANTI SIKI.pdf

Download (192kB)
[img] Text
BAB II_APRIANTI SIKI.pdf

Download (547kB)
[img] Text
BAB III_APRIANTI SIKI.pdf

Download (200kB)
[img] Text
BAB IV_APRIANTI SIKI.pdf

Download (333kB)
[img] Text
BAB V_APRIANTI SIKI.pdf

Download (145kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA_APRIANTI SIKI.pdf

Download (200kB)
[img] Text
LAMPIRAN_APRIANTI SIKI.pdf

Download (3MB)

Abstract

Penyakit autoimun merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat dan menimbulkan kerusakan organ. Penelitian ini bertujuan mengetahui angka kejadian dan karakteristik penyakit autoimun di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional melalui data rekam medis pasien periode Januari–Desember 2024. Dari total 283 pasien, jenis penyakit autoimun terbanyak adalah Systemic Lupus Erythematosus (SLE) (71%), diikuti Graves (21%), Psoriasis (7%), dan Rheumatoid Arthritis (RA) (1%). Karakteristik pasien menunjukkan mayoritas berjenis kelamin perempuan (77%) dengan umur dominan 21–59 tahun (87%). Pada SLE, penderita sebagian besar perempuan (78%) dengan umur dewasa produktif (92%), dan hasil laboratorium menunjukkan anemia, leukopenia, trombositopenia, serta proteinuria sebagai temuan utama. Pada penyakit Graves, sebagian besar pasien juga perempuan (79%) dengan dominasi umur 21–59 tahun (75%), disertai hasil laboratorium berupa peningkatan FT4 (79%) dan penurunan TSH (74%). Psoriasis ditemukan pada 20 pasien, lebih banyak pada perempuan (60%) umur 21–59 tahun (65%), dengan temuan laboratorium berupa peningkatan leukosit (35%) dan trombosit (30%). Sementara itu, RA hanya ditemukan pada 2 kasus, seluruhnya perempuan, dengan gejala laboratorium berupa anemia, peningkatan LED, dan positif Rheumatoid Factor, dapat disimpulkan bahwa SLE merupakan penyakit autoimun paling dominan di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang, terutama pada perempuan umur produktif. Pemeriksaan laboratorium berperan penting dalam mendeteksi dan menegakkan diagnosis penyakit autoimun melalui temuan hematologi, imunologi, dan urin lengkap.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Penyakit Autoimun, SLE, Graves, psoriasis, RA, Pemeriksaan laboratorium, RSUD Johannes Kupang
Subjects: Q Science > QR Microbiology > QR180 Immunology
R Medicine > RB Pathology
Divisions: Teknologi Laboratorium Medik
Teknologi Laboratorium Medik
Teknologi Laboratorium Medik
Depositing User: ms Aprianti Siki
Date Deposited: 08 Sep 2025 02:57
Last Modified: 08 Sep 2025 02:57
URI: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/8181

Actions (login required)

View Item View Item