Maria Prisca Oktoviani Sandi, PO303332221381 (2025) Inventarisasi Tumbuhan Obat Tradisional Untuk Diare Di RT 033/ RW 009 Kelurahan Liliba Kota Kupang. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Kupang.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (496kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (264kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (248kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Download (325kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Download (248kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Download (345kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (197kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (260kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (2MB) |
Abstract
Latar belakang: Pemanfaatan tumbuhan obat tradisional merupakan alternatif pengobatan yang masih banyak digunakan oleh masyarakat, terutama di wilayah dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan modern. Obat tradisional dianggap lebih mudah diakses, terjangkau, dan memiliki efek samping yang minimal, sehingga menjadi solusi ideal bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Data Riskesdas 2020 menunjukkan peningkatan signifikan dalam penggunaan layanan kesehatan tradisional. Tujuan: Menginventarisasi tumbuhan obat tradisional untuk diare di RT 033/RW 009 Kelurahan Liliba Kota Kupang. Metode penelitian : penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan lembar wawancara. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 jenis tumbuhan obat yang digunakan, antara lain jambu biji, kunyit, jahe, kelor, lidah buaya, sambiloto, jeringau, serai, pisang, dan kayu manis. Pengolahan tanaman dilakukan secara sederhana, seperti direbus, dikunyah, diparut, dikonsumsi langsung, diseduh dengan teh, dan dikerok, dengan cara penggunaan dominan adalah diminum. Dosis yang digunakan bervariasi, seperti satu genggam, satu ruas, satu buah, atau satu sendok makan, dengan aturan pakai terbanyak adalah dua hingga tiga kali sehari setelah makan. Penggunaan tanaman obat ini dilandasi pengetahuan turun-temurun dan dipilih karena mudah diperoleh, praktis, serta relatif aman. Simpulan : Terdapat 10 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat diare. Cara pengelolaan tanaman obat tersebut meliputi direbus, diparut, dikunyah, dikonsumsi langsung, dan diseduh dengan teh. Cara penggunaan yang paling umum adalah diminum, dimakan, dan dioleskan. Dosis yang digunakan oleh masyarakat bersifat tradisional, seperti satu genggam, satu ruas, satu sendok makan, buah, dan batang. Aturan pakai yang paling sering diterapkan adalah dua hingga tiga kali sehari.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Diare, tumbuhan obat, inventarisasi |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
Divisions: | Jurusan Farmasi Jurusan Farmasi |
Depositing User: | mrs Maria Priska Oktaviani Sandi |
Date Deposited: | 08 Sep 2025 08:00 |
Last Modified: | 08 Sep 2025 08:00 |
URI: | http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/8076 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |